8/04/2008

Nyombong? Lihat dulu kenapa....

Terkadang disekitar kita, kita jumpai asumsi - asumsi atau opini yang belum pasti dari hati kita masing - masing, contohnya: "Iih, ni orang sombong banget, sekolahan neneknya apa?", "Ampun, pembualannya ni anak", "Kaya top - top nya aja", "Ampun guru!", yah pokoknya semua presepsi yang maksudnya memvonis seseorang sebagai orang yang angkuh atau sombong, "Show off" atau pamer, dan sok paling hebat, sok sokan lah.



Kita pun, mungkin tak sadar pernah dikatai seperti itu, tak peduli sudah berapa kali, yang penting, kita belajar untuk mengerti kenapa kata - kata mutiara itu bisa dilontarkan untuk memberi gelar seseorang sebagai seorang yang sedang "nyombong"....



Ada dua sudut pandang yang bisa kita analisa dari masalah ini...

#Pertama, kita melihatnya dari diri kita sendiri, mengapa kita memvonis seseorang sedang menyombong?



#Kedua, dari orang yang kita vonis, mengapa mereka seperti itu? apa kita tau alasannya?






...


Didalam benak manusia, sudah tertanam rumus yang menentukan hasil dari reaksi yang kita tanggapi, salah satunya: "Apabila ada seseorang yang sedang memamerkan kebolehan/kelebihan/kepunyaannya tanpa diminta dan bermaksud melebih - lebihkan promosi dirinya sendiri, orang itu = nyoombong", bahkan ada persamaan lain yang berlaku bagi banyak orang, yaiu, tampang. Ada manusia yang memang diciptakan dengan tampang yang seperti itu, namun, sebenarnya bukan berarti tuha menciptakannya untuk harus pembualan, bukan, mungkin hanya rautnya saja, so? berhakkah kita tuk memvonis seseorang tanpa kejelasan yang pasti? daripada berdosa, lebih baik diam, tak peduli orang mau menunjukan siapa dirinya dan apa yang dia coba pamerkan.


Selain itu, mungkin mereka bukan sedang ingin berniat untuk pamer, mungkin, mereka tidak tau caranya bergaul yang baik dengan yang lain, mereka yang tidak biasa bergaul, dan banyak atau yang kemungkinan lain yang sering dilalui bersama hidup ini. Ada orang yang tidak suka menegur orang, ada yang jarang sekali menegur kalau kita tidak menegurnya, yaah, banyak alasan lainnya lah, cuman ada banyak alasan mengapa mereka seperti itu, mungkin mereka tidak ingin dianggap sok tebar pesona, sok baik, cari perhatian, ataupun alasan - alasan lain yang mungkin kita belum tau.

Semua bergantung dari kita, engga ada gunanya memvonis seseorang tanpa alasan yang begitu jelas, mau benar apa kagak, sama aja dosa, ga ada pahalanya!

Kalau mau jujur, yaahhh, gua juga termasuk orang yang dikatai seperti itu, ada beberapa kata - kata mutiara yang diberikan untukku, namun, tetap ku dengarkan dalam hati ku, dan aku belajar dari kata- kata mereka. Oh, aku sedang melakukan kesalahan... aku emang butuh belajar banyak lagi, yaah... nyantai aja....

0 komentar: