3/17/2009

I've Remember

Lama sekali, aku tak lagi posting di blog ini... Banyak sekali rutinitas, tugas, dan banyak hal yang membuat saya terhalang untuk mem post lagi.


Entah kapan hari, saya browsing di internet... yah, palingan buka situs seperti social networking, yang saya punya account nya, cuma friendster. Setelah itu, tak lama kemudian, saya punya ide untuk cari cari musik instrument, kebetulan waktu itu lagi di warnet game, jadi rame abis orang orang disana memaksimalkan volume speaker mereka, ada yang tau diri pake headset, sayang nya itu hanya sebagian.

Ada game Ayodance, kebetulan ada lagu yang kebetulan juga saya jadi suka dengarnya, akhirnya saya cari di internet, keywordnya "Ayodance song download"...

Setelah ke blog seseorang penyedia lagu Game ntu, saya melihat daftar pengikut blog tersebut, saya ada kebetulan tertarik dengan foto seseorang, kebetulan foto itu editan, kebetulan saya seorang desainer grafis serampangan, sukanya liat editan orang, trus kebetulan panas pingin buat juga.

Nama pemilik foto itu, Melvina Agustina, saya liat blognya, dan saya sudah mikirnya bukan bukan, tapi muka saya tetap santai.

Saya baca blognya, post demi post yang ada di halaman depan...

Pertama yang saya baca, artikel tentang "4 tahun"... jujur, setelah baca postingan itu, kebetulan saya merasa aneh, maaf, saya tak bisa lagi jujur lebih lanjut tentang apa yang saya rasakan waktu itu, yang jelas, cerita seperti itu jujur sekali, dan bisa di bilang, postingan yang keren kataku.

Setelah itu, saya baca puisinya, dan postingan lainnya, tapi tetap pada halaman utamanya...

Setelah saya baca semua postingan di halaman depan itu... entah kenapa, saya jadi ingin ngeblog lagi... it's my deep desire to do that... benar benar ingin..

Huuff... Sekarang saya yang kelas 3, sedang semesteran, yang lain bilang waktunya sempit, tapi bagi saya, waktu luang lah, pulang cepet kok, sempat ke warnet lah bentar, ketik di rumah, masukin flasdisk, post di warnet...

Masih tentang Blog nya Melva, jujur, ga banyak orang yang bisa nulis seperti dia... saya kan orangnya panasan, masa saya ga bisa? tapi makasi juga ya...

ok, from now... i'm a bloggerer again!!!



hehe...

10/31/2008

Sebuah Cerita tentang perubahan

We cannot solve the problems by using the same kind of thinking we used when we created them
Albert Einstein



Banyak hal yang langsung saya pikirkan, setelah saya mendengar nasehat atau rumus dari ilmuan yang dulu menjadi orang paling hebat di jamannya.

Setelah itu, dan tidak hanya itu. Saya makin terisnpirasi oleh sebuah buku yang berjudul "Change!", yang ditulis oleh Rhenald Kasali. Menurut hasil pikiran saya, buku tersebut berisi tentang perubahan yang mesti disadari dan dilakukan, apapun itu, dalam segi kepribadian, maupun manajemen bisnis.

Salah satu artikel dari buku tersebut, menuliskan tentang sejarah seorang pemimpin dari sebuah perusahaan. Ialah Irwan Hidayat. Ia merupakan Direktur utama dari PT. Sido Muncul. Yang merupakan perusahaan warisan keluarga turun temurun.

Irwan Hidayat dan Sidomuncul

Pendidikannya hanya SMA, tetapi di tangannya Sido Muncul yang tadinya hanya usaha jamu tradisional rumahan tumbuh menjadi usaha besar, moderen, dan disamis. Intinya, ia adalah manusia pembelajar yang selalu beradaptasi dengan perubahan.

Semula saya menaruh perhatian pada produk. Saya tanya pada orang - orang apakah suka minum jamu. Mereka bilang tidak. Kenapa? Katanya rasanya pahit, bau, dan tidak enak di mulut. Saya lalu tanya sama orangtua kenapa jamu pahit. Mengapa orang hanya minum jamu kalau lagi tidak ada uang. Jawabnya antara lain adalah, memang disengaja. "Supaya Murah," katanya, "mereka memilih bahan - bahan yang murah - murah." Selain itu ketika memasaknya sering ditinggal sehingga gosong dan pahit. Dapurnya kotor, dan yang bekerja juga tidak punya tradisi bersih," katanya.

Sebagai generasi ketiga yang dipercaya untuk melanjutkan bisnis keluarga, Irwan tidak bisa dengan hanya melanjutkan begitu saja tradisi yang telah di bangun perusahaan. Situasi dan kondisi zaman yang dihadapi telah jauh berbeda, begitu pula tuntutan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Keadaan itu yang memacunya menjadi terobosan - terobosan baru utnuk mengangkat "gengsi" jamu agar dapat setara dengan obat, atau setidaknya menjadi pengobatan alternatif yang teruji keabhsahan dan keilmiahannya.

Maka Irwan mulai membenahi produk. Ia mulai memilih bahan - bahan yang berkualitas dan lebih bersih. Petugasnya harus bersih, pekerangannya bersih, dapurnya bersih, alatnya moderen dan bersih.

Irwan membangun sebuah laboratorium selua 3.000 meter persegi dengan biaya 2,5 miliyar rupiah, dan pabrik seluas 7 hektar. Kenekatan itu membuahkan hasil. Tahun 2000 Departemen Kesehatan memberikan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT. Sidomuncul, padahal selama ini industri jamu hanya mendapatkan sertidikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). "Kini kami siap menghadapi persaingan Global," tekad Irwan.

Ia menerapkan standar tinggi, di atas CPOTB. Ini adalah standar perusahaan farmasi.


Sejak itu, perusahaannya diterima oleh pasar. Ia mengubah logo, kemasan, dan cara - cara komunikasi. Ia memakai bintang - bintang unggulan dalam beriklan seperti: Sophia Latjuba, Jeremy Thomas, Grup Band Dewa, Warna, Mayang Sari, Timbul, Inul, sampai atlet tenis Wenny Prakusha dan budayawan Setiawan Djody. Produknya dikembangkan. Produk Tolak Angin berbentuk serbuk yang pahit dikembangkan menjadi Tolak Angin Cair (dengan rasa mint dan madu) yang tidak lagi pahit, serta Tolak Angin anak - anak dan permen Tolak Angin. Produk kuku bima dikembangkan menjadi minuman energi Kuku Bima Energy. Sekarang sido Muncul mulai berevolusi, dari sekedar pembuat jamu, menjadi produsen makanan. Sido Muncul mulai membuat mi instan, kecap dan sebagainya.

Diakui, banyak kesalahan yang tidak perlu terjadi dilakukannya hanya karena ketidaktahuannya. "Saya masih banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. Tahun 1993 itulah saya mendapat pengajaran yang berarti, justru dari orang - orang yang tak terduga, yaitu orang gila yang dengan terus terang mengatakan jamu saya pahit, tidak enak, yang akhirnya membuat saya berfikir keras bagaimana membuat jamu yang disukai.

Biro iklan yang menolak saya mengajarkan bahwa bisnis itu harus dengan hati nurani, dan tukang bajaj mengajarkan kepada saya bahwa kita ini punya tanggung jawab sosial, beribadahlah dengan hati, bukan sekedar kewajiban," katanya.

Pelajaran - pelajaran itu yang kemudian menjadi pedoman Irwan dalam menjalankan perusahaannya. Berbisnis dengan hati nurani diwujudkannya dengan selalu membina hubungan baik dengan supplier-nya, memberikan upah yang layak kepada karyawannya, dan dalam mengambangkan networking (jaringan kerja).

Saya tidak setuju dengan upah minimum, saya lebih suka kalau kita menetapkan upah yang layak. Karena dengan upah yang layak, kita bisa meningkatkan produktivitas, dan itu akan banyak menghemat biaya, daripada kita membayar dengan upah minimum, tetapi produktivitas rendah. Dan, yang terpenting adalah kepercayaan, baik di internal maupun eksternal. Kalau itu bisa kita jaga, smuanya akan lebih mudah," katanya.


Kini, yang menjadi cita - cita Irwan adalah mengembangkan industri jamu sebagai bagian dari pembangunan sistem kesehatan nasional. Untuk itu, dia sedang merintis langkah untuk mendidik para pengobat, seperti halnya China mengembangkan pengobatan tradisionalnya dengan mendidik para shinse.

"Saya punya cita - cita ada pendidikan naturopath di indonesia (semacam pengobatan alternatif menggunakan bahan - bahan yang alami). Sebenarnya Depertemen Kesehatan bisa membantu ke arah sana, toh natoropath ini bukan hal baru, sudah diakui keberadaanya, dan kita punya potensi bagus di bidang ini."

10/30/2008

Antara keinginan dan kita

Seketika saya sedang membaca buku dan terinspirasi oleh buku itu. Terus terang, buku itu buku lama, dan dulu saya hanya membacanya sebagian saja, mungkin karena dulu daya pikir saya tidak seperti sekarang untuk menyerap isinya.

Buku lama itu bilang, "bukan keinginan yang membuat kamu berhasil, tapi apa yang kamu lakukan dengan keinginan itu, dan apa yang dihasilkan dari keinginan itu", setelah saya cerna, maksudnya adalah semua bukan tergantung keinginan kita, tapi apa yang kita lakukan untuk mewujudkannya. Tapi tetap saja, tanpa keinginan, takkan jadi bayangan untuk apa yang akan kita lakukan.

Bukan hanya itu. Penyakit terbesar manusia adalah keinginan. Berbeda dengan masalah, masalah membuat kita untuk belajar mengatasi masalah, sedangkan keinginan, membuat kita semaking menginginkan yang lain ....

Sejak kecil, saya diajarkan oleh orang tua saya, untuk hemat, dalam arti bukan berarti harus menahan - nahan diri untuk membeli sesuatu, atau berusaha menjadi orang pelit, bukan! Maksudnya hemat, adalah melakukan sesuatu yang kiranya perlu dan bermanfaat, tidak merugikan, dan tidak sia - sia.

Bahkan itu juga tercantum pada buku pelajaran Budi Pekerti saat SD, yang dulu saya bilang "ga berguna".

Ternyata. Kalau dipikir, banyak keinginan itu adalah hal yang sia - sia. Setiap ada keinginan yang saya idam idamkan, dan tak tercapai, malah membuat saya merasa sakit. Seakan tidak dapat iklhas menerima hidup. Keinginan seperti mimpi. Orang yang memiliki banyak keinginan sam saja seperti penghayal, yang berfikir bisa berupah jadi orang kuat yang bisa terbang, lalu meninju orang lain yang dia benci.

Hhhfff...
Keinginan juga berasal dari diri yang kurang bisa menerima kenyataan. Untuk itu, ada satu hal yang dapat kita pelajari dari buku budi pekerti itu. "Bersyukur". Inilah cara terampuh kita untuk mengendalikan keinginan kita. Tapi jangan lupa, tetaplah berusaha dengan maksimal, kalau kita benar - benar keinginan kita terwujud... sungguh bodoh bagi saya saat itu, yang baru megerti pelajaran budi pekerti saat SD, tapi baru menyerapnya sekarang.

Hidup bukan untuk keinginan kita sendiri....
Yang dapat hidup, adalah orang yang dapat seperti air...
Ia yang tidak memaksakan bentuknya terhadap jalannya...
Namun terus berjalan hingga mencapai tujuannya...

10/20/2008

Program terbilang (15 digit ; VB 6.0)

Artikel sebelumnya, sudah dibahas tentang pemrograman program membilang 3 digit. Dengan nilai maksimum sebesar 999. Seperti yang sebelumnya sudah dibahas, rahasia pemrograman program terbilang ini terletak pada pemisahan (pembagian) digit pada angka.

Pada program 3 digit, terdapat 3 karakter angka yang masing - masing bernilai sebagai satuan, puluhan, dan ratusan. Bila pada pemrograman lebih dari 3 digit, hanya diperlukan sedikit perulangan dari fungsi program 3 digit, karena berapa digitpun ( > 3) pastinya dibagi setiap 3 digit. Contoh : dua puluh lima ribu = 25.000 ; perhatikan tanda titik pada 25.000 dan bayangkan pada angka - angka lainnya.

Intinya, hanya diperlukan sebuah fungsi yang dapat memanggil fungsi 3 digit dan memprosesnya, kemudian ditambahkan kata seperti "ribu", "juta", "miliyar", dan "triliun" sebagai pemisah nilai.

Berikut adalah diagram fungsinya.



Ok, cukup simple bukan? sekarang hanya tinggal mengetahui bagaimana cara mengambil 3 digit yang barusan dimaksud. Huh, lagi - lagi kita akan gunakan dungsi yang sama, pengolahan string, yaitu left, right dan Len.

Untuk menemukannya, cukup rumit dan membuat saya sedikit bingung, bagaimana saya bisa tepat mengambuil per 3 digit pada angka yang tak tentu digitnya? setelah di cuba - cuba, ternyata disini rahasianya "Len ( x ) -3", hasil dari jurus rahasia ini bisa diperkirakan seperti ini, "99687" di Len menghasilkan 5, dikurang 3 menjadi 2, nah angka 2 ini yang akan mengmbil "99", dan "687" nya diproses terlebih dahulu, baru angka "99" itu di proses.

Hmmm....
saya bingung apalagi yang mesti dijelaskan, mungkin anda akan lebih dapat polanya apabila membuatnya sendiri dari awal. Kembali ke pembahasan utama, semua terletak pada pembagian dan pengolahan string.

Ini script untuk program pembilangnya (max 15 digit) :

Dim digit As String
Dim Angka(10)

Public Function hasilTerbilang(ByVal isinya As String) As String

Dim y1, y2, y3, y4, y5 As String

If (Len(isinya) > 0) Then
y1 = Right(isinya, 3)
y1 = writeBilangan(y1)

If (Len(isinya) > 3) Then
y2 = Right(Left(isinya, Len(isinya) - 3), 3)
If (y2 = 1) Then
y2 = "seribu "
Else
y2 = writeBilangan(y2) & "ribu "
End If If (Len(isinya) > 6) Then
y3 = Right(Left(isinya, Len(isinya) - 6), 3)
If (y3 = 1) Then
y3 = "sejuta "
Else
y3 = writeBilangan(y3) & "juta "
End If If (Len(isinya) > 9) Then
y4 = Right(Left(isinya, Len(isinya) - 9), 3)
y4 = writeBilangan(y4) & "miliyar "


If (Len(isinya) > 12) Then
y5 = Right(Left(isinya, Len(isinya) - 12), 3)
y5 = writeBilangan(y5) & "triliyun "
End If
End If
End If
End If

hasilTerbilang = y5 & y4 & y3 & y2 & y1

ElseIf (isinya = 0) Then
hasilTerbilang = "nol"
End If

End Function



Public Function writeBilangan(ByVal nilai As String) As String

Angka(1) = "satu"
Angka(2) = "dua"
Angka(3) = "tiga"
Angka(4) = "empat"
Angka(5) = "lima"
Angka(6) = "enam"
Angka(7) = "tujuh"
Angka(8) = "delapan"
Angka(9) = "sembilan"

If nilai <> 0 Then
nilai = Trim(nilai)
writeBilangan = procRatusan(Abs(nilai)) & procPuluhan(Abs(nilai)) & procSatuan(Abs(nilai))
Else
writeBilangan = "nol"
End If
End Function




Private Function procSatuan(ByVal x1 As String) As String
If (Left(Right(x1, 2), 1) <> Null) Then
procSatuan = ""
ElseIf (Len(x1) > 1 And Left(Right(x1, 2), 1) = 1) Then
procSatuan = ""
Else
procSatuan = Angka(Right(x1, 1))
End If

End Function



Private Function procPuluhan(ByVal x2 As String) As String
Dim r2, s2 As String
r2 = Left(Right(x2, 2), 1)
s2 = Right(x2, 1)

If (Len(x2) > 1) Then
If (r2 = 1 And s2 = 0) Then
procPuluhan = "sepuluh "
ElseIf (r2 = 1 And s2 = 1) Then
procPuluhan = "sebelas "
ElseIf (r2 = 1 And s2 > 1) Then
procPuluhan = Angka(s2) & " belas "
ElseIf (r2 > 0) Then
procPuluhan = Angka(r2) & " puluh "
End If
End If
End Function



Private Function procRatusan(ByVal x3 As String) As String
If (Len(x3) > 2) Then
If (Left(Right(x3, 3), 1) = 1) Then
procRatusan = "seratus "
Else
procRatusan = Angka(Left(Right(x3, 3), 1)) & " ratus "
End If
End If
End Function
Apabila sebelumnya anda membaca tentang pembilang 3 digit, disini anda akan menemukan sedikit perubahan pada bagian deklarasi fungsi, bagian public pada fungsi "writeBilangan" diganti menjadi private. Pada script sebelumnya, tidak ada perubahan, hanya kode pemrograman yang 3 digit, dijalankan berulang - ulang, dan perulangan ini membuat fungsi baru bernama "hasilTerbilang" yang menghasilkan pembilang dari angka 15 digit. Dan ingat, masih banyak kode pemrograman yang lebih indah logikanya dari pemrograman ini.