8/13/2008

Kebangkitan dan 17 Agustus

Tinggal hitungan jari, hari demi hari telah dekat dengan 17 agustus, hari dimana kenangan - kenangan kebebasan bangsa ini, akhirnya di deklarasikan secara resmi, dan inilah saat - saat dimana Indonesia menyatakan kepada dunia, bahwa kami adalah Negara yang bebas....

Bahagianya saat - saat itu... Akhirnya cita - cita bangsa Indonesia terwujudkan, entah, apa rasa bahagia dan rasa "menghargai" seperti dulu masih ada apa sudah larut begitu saja. Banyak orang yang rasanya biasa - biasa saja dengan hari - hari menyambut kenangan perjuangan pahlawan - pahlawan bangsa terdahulu. Memang merayakan, tapi kok hanya dirayakan, tidak diresapi dan beraksi!

..
Lihat saja perkembangan sekarang, mari kita pikir - pikir sejenak... Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Kemerdekaan, semua dirayakan, semua ada pestanya, upacaranya, lomba - lomba segala macam, kegiatan setengah mati, dan yang lain - lainnya lagi. Sekarang kita coba berfikir dan menghayal sedikit. Semua untuk apa dirayakan? untuk menghormati perjuangan - perjuangan pahlawan yang telah gugur. Jawaban itu sudah pasti so benar, karena, bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Namun, kalau dipikir - pikir sambil dihayalkan, mmmmmmm, maaf yah agak gimana gitu, mereka sudah tidak ada lagi, mereka sudah bahagia di alam sana, mereka sudah tidak butuh lagi dihormati disaat mereka sudah tidak ada lagi, mereka bukan ingin dikenal oleh banyak penduduk indonesia di berbagai generasi selanjutnya. Lalu apa yang mereka inginkan, apa yang mereka harapkan, dan mengapa mereka PERJUANGKAN!!

Pahlwan kita, yang telah membebaskan kita hingga bisa browsing seperti ini, bukan orang yang gila hormat, artis yang ingin dikenal, jadi legenda. Mereka berjuang, karena ingin membebaskan negara ini dari penjajahan yang terkutuk, membela negara ini untuk tetap bisa bebas, dan mereka berjuang, untuk kita semua yang menjadi anak cucu mereka...

..
Lalu apa maksud semua perayaan - perayaan dari hari - hari nasional? Semua bukan sekedar upacara pengibaran, pesta - pesta, hari liburan, lomba - lomba, namun apa maksudnya? semua bukan hanya berarti pernghormatan untuk pahlawan.

Semua Hari - hari peringatan Nasional, maksudnya agar para pahlawan yang sudah tidak ada,...
Masih bisa mengingatkan kita, selama kita hidup dan berpijak di tanah air ini, kita itu sedang berjuang, terus berjuang untuk terus membela bangsa ini, terus berjuang untuk mencapai cita - cita bangsa ini. Mereka berjuang untuk kita, bukan untuk kita bersenang - senang di atas pengorbanan mereka, tapi untuk kita terus berjuang - dan berjuang, hingga cita - cita bangsa ini tercapai. Tidak usah takut sia - sia, ini Negara kita, kita tinggal disini, kalau kita yang membangunnya yah kita juga yang menikmatinya.

Maksud mereka ingin dikenang, bukan berarti nama mereka ingin dikenang, tapi mereka ingin perjuangan dan semangat - semangat mereka dikenang dan diresapi, betapa berharganya bangsa ini, negara ini, tanah air ini. Tanpa perjuangan mereka yang membebaskan negara ini, kita mungkin hanya akan jadi budak bangsa lain. Mereka tidak ingin perjuangan mereka sia - sia, dan mungkin, kejadian seperti dulu terulang lagi di masa ini.....

Darah pahlawan yang tertanam di tanah air ini,..
menangis melihat kita semua,..
melihat apa yang telah terjadi pada bangsa ini...
Namun langkah - langkah kaki yang menginjak - injak tanah air ini,..
seakan mengabaikan tangisan itu...


Kuping kita yang seakan tertutup....
Hati nurani tertutup oleh timbunan ego...
Dari suara - suara peringatan pahlawan - pahlawan bangsa....
Yang tidak tenang meninggalkan bangsa ini....
Sedang berteriak mengingatkan kita dari atas sana...


..
Semoga, semua peringatan - peringatan hari nasional, bisa membangkitkan semangat perjuangan kita. Pelajar, berjuanglah dengan pendidikan dan organisasi..... Semua, marilah berbakti untuk rumah kita ini, bangsa kita dan tanah air kita ini.

Merdeka......!!!

8/12/2008

Masa hidup

Kebetulan, waktu itu sudah tengah malam, jarum pendek sudah hampir dekat dengan angka 12. Sudah ngantuk dan cape banged waktu itu. Tapi sebelum tidur, tidak hanya gosok gigi terlebih dahulu, persis setelah saya hampir ketiduran, saya terbayang lagi dengan pengalaman - pengalaman tadi siang bersama teman - teman, candaan yang paling saya ingat adalah kata "Mati Aja Kamu". Hehe, itu biasa sih, candaan anak - anak yang saat itu sedang konyolnya kaluar....

Sempat ketawa - ketawa sendiri sebelum tidur,.. gara - gara ngingetin kumpulan tadi siang, habis itu, aku tidur, dan melihat jarum pendek sudah melewati angka 12.... Tengah malam sudah, waktunya aku tidur....

Namun, sempat ku terbayang candaan dengan kata "Mati Aja Kamu" itu, menurut saya bagus, tapi kalau seandainya saya benar - benar mati besok... Teringat lagi kalau waktu itu sudah jam 12 lewat...

Kepikiran, sudah satu hari lewat, berarti masa hidupku, sudah berkurang satu hari... Waktu demi waktu, detik demi detik, dan saat ke saat yang terus berlalu, seiring dengan masa hidup kita yang terbayar dengan waktu yang berjalan. Masuk akal bukan.

Saat aku ulang tahun yang ke- 17 kemaren, teman - temanku memberi selamat ucapan ulang tahun. Namun, sedikit pikiran usil dari kepala saya, mereka memberi selamat kepada saya atas berkurangnya masa hidup saya, sudah 17 tahun umur total saya berkurang, hehehe..... mungkin mereka bangga, kalau berkurang satu orang seperti saya di dunia ini, hehehe, bercanda saja,....

Lalu, apa maksud dari semua tulisan ini?? semua cuma sekedar mengingatkan, kalau hidup itu ada batas waktunya, waktu yang semakin lama semakin terus berkurang....


..
Sudah ngantuk, tapi rasanya ingin sekali melakukan sesuatu, jam menunjukan jarum pendek di arah 12 lebih 5 menit. Kuambil hp ku di meja belajar, dan mulai menulis pesan singkat. Isinya kurang lebih seperti ini....

-------------------------------------

Jam 12 mlm se-Indnsia tgh..
ni sdh tgh mlm..
slamat, msa hidp anda brkrg 1 hri.


sdhkh mlkukn hal baik sblmx?


ap rncna kdpnx? sia2 kah?


-------------------------------------


Kukirim ini ke teman - teman yang tadi siang pada bercanda "Mati - mati" segala, dan sebagian teman - teman yang saya banggakan. Maaf yang teman, malem - malem mengganggu. Setelah ku kirim semua pesan itu, langsung saja ku matikan hpku, biar ada yang mau marah - marah, bisa ditunda, hehehehe.....

Paginya, saya nyalakan hp saya, terlihat banyak sekali pesan - pesan yang terpending masuk. Responnya kebanyakan bercanda, malah ada yang gak balas. Cuman, saya tersenyum saja pagi itu, smoga aku dan kawan - kawan sadar, kalau hidup, bukan main - main. Satu penyesalan.... Nulis artikel ini bukan langsung tengah malam itu, tapi siangnya, yaaaahh... feel nya kurang deh, hehehe....

8/10/2008

Wuaahh... Kok panas? ohya, Global Warming....

Tiap siang, saya dan anak - anak paskas* lainnya mempersiapkan pasukan pengibar untuk upacara pengibaran bendera 17 agustus nanti di sekolah. Sekarang, saya sudah kelas 3, dan sudah kewajiban sebagai senior untuk melatih anak - anak yang akan mengibar nanti. Namun, ada satu hal yang saya merasa aneh... Panas terik matahari seakan menyengat bukan main panasnya. Perasan, tahun - tahun lalu tidak sepanas ini, jujur dan terus terang, panas kali ini adalah yang terpanas yang pernah di alami di Balikpapan. Sejenak saya ingat, oh ini kan karena Global Warming.... yaah, begitulah bukti nyata efek yang ditimbulkan dari peristiwa ini.

Pasukan pengibar sedang dalam posisi parade (siap sempurna tanpa gerakan tambahan). Awal - awal, panas diabaikan, namun, sudah lama dalam posisi ini, panas bukan main menyengat... Perasaan, dulu tidak seperti ini....

Bumi sudah semakin panas...

Tuhan maafkanlah kami yang lalai menjaga bumi ini...

Teringat Lagu yang dulu dinyanyikan Micael Jackson, yang judulnya "Heal The World"... [reff nya saja yah, ga hapal semua, hehehe]

--- Heal the world...
Make a better place

for you and for me and the entire human race
there are....
people dying, if you care enough for the living...

make a better place, for u, and for me......
---
Coba dengar lagunya, menyentuh banged.....

(*paskas = pasukan pengibar bendera sekolah)

8/07/2008

Haus, apa mungkin dehidrasi?

Kita pernah mendengar istilah tentang dehidrasi bukan? yah, mungkin juga pernah mengalami kejadian ini. Dehidrasi lebih dikenal dengan kekurangan cairan untuk proses metabolisme tubuh. Kesimpulannya, dehidrasi membahayakan bagi setiap orang.

Apa penyebab Dehidrasi?
Pertama, kita sendiri yang kurang mencukupi pasokan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kedua, tubuh kita mempunyai suhu yang diatas suhu normal rata-rata yang stabil bagi tubuh. Hingga tubuh kepanasan dan kekeringan.

Kebiasaan yang kurang bagus juga sering menjadi akibat dari munculnya dehidrasi. Contohnya, minum air kalau sudah haus, minum - minuman berkadar zat lain lebih tinggi (bukan air murni).

Kebiasaan kita yang minum hanya saat haus, sebenarnya bukan kebiasaan yang baik. Haus itu, saat tenggorokan dan mulut kita kering. Sedangkan Dehidrasi bukan berarti haus. Dehidrasi itu, kekurangan cairan dalam tubuh. Contoh yang paling simple, saat hari dingin dan udara saat itu lembab, jarang sekali kita merasa haus, karena suhu udara yang melewati tenggorokan tidak begitu mengganggu aktivitas pernapasan, dan sekali lagi, air bukan berarti diserap dan digunakan untuk metabolisme tubuh.

Satu lagi dari sekian banyak. Sebenarnya kalau tubuh kita sedang butuh air, sebaiknya kita penuhi yang air saja, jangan ditambah segala macam lagi, seperti soda dan lain - lain. Dampaknya tidak begitu serius, hanya saja lebih sehat lagi kalau kita minum air murni saja.

8/04/2008

Nyombong? Lihat dulu kenapa....

Terkadang disekitar kita, kita jumpai asumsi - asumsi atau opini yang belum pasti dari hati kita masing - masing, contohnya: "Iih, ni orang sombong banget, sekolahan neneknya apa?", "Ampun, pembualannya ni anak", "Kaya top - top nya aja", "Ampun guru!", yah pokoknya semua presepsi yang maksudnya memvonis seseorang sebagai orang yang angkuh atau sombong, "Show off" atau pamer, dan sok paling hebat, sok sokan lah.



Kita pun, mungkin tak sadar pernah dikatai seperti itu, tak peduli sudah berapa kali, yang penting, kita belajar untuk mengerti kenapa kata - kata mutiara itu bisa dilontarkan untuk memberi gelar seseorang sebagai seorang yang sedang "nyombong"....



Ada dua sudut pandang yang bisa kita analisa dari masalah ini...

#Pertama, kita melihatnya dari diri kita sendiri, mengapa kita memvonis seseorang sedang menyombong?



#Kedua, dari orang yang kita vonis, mengapa mereka seperti itu? apa kita tau alasannya?






...


Didalam benak manusia, sudah tertanam rumus yang menentukan hasil dari reaksi yang kita tanggapi, salah satunya: "Apabila ada seseorang yang sedang memamerkan kebolehan/kelebihan/kepunyaannya tanpa diminta dan bermaksud melebih - lebihkan promosi dirinya sendiri, orang itu = nyoombong", bahkan ada persamaan lain yang berlaku bagi banyak orang, yaiu, tampang. Ada manusia yang memang diciptakan dengan tampang yang seperti itu, namun, sebenarnya bukan berarti tuha menciptakannya untuk harus pembualan, bukan, mungkin hanya rautnya saja, so? berhakkah kita tuk memvonis seseorang tanpa kejelasan yang pasti? daripada berdosa, lebih baik diam, tak peduli orang mau menunjukan siapa dirinya dan apa yang dia coba pamerkan.


Selain itu, mungkin mereka bukan sedang ingin berniat untuk pamer, mungkin, mereka tidak tau caranya bergaul yang baik dengan yang lain, mereka yang tidak biasa bergaul, dan banyak atau yang kemungkinan lain yang sering dilalui bersama hidup ini. Ada orang yang tidak suka menegur orang, ada yang jarang sekali menegur kalau kita tidak menegurnya, yaah, banyak alasan lainnya lah, cuman ada banyak alasan mengapa mereka seperti itu, mungkin mereka tidak ingin dianggap sok tebar pesona, sok baik, cari perhatian, ataupun alasan - alasan lain yang mungkin kita belum tau.

Semua bergantung dari kita, engga ada gunanya memvonis seseorang tanpa alasan yang begitu jelas, mau benar apa kagak, sama aja dosa, ga ada pahalanya!

Kalau mau jujur, yaahhh, gua juga termasuk orang yang dikatai seperti itu, ada beberapa kata - kata mutiara yang diberikan untukku, namun, tetap ku dengarkan dalam hati ku, dan aku belajar dari kata- kata mereka. Oh, aku sedang melakukan kesalahan... aku emang butuh belajar banyak lagi, yaah... nyantai aja....